Kelebihan denim jepang di banding denim dari negara lain


Dalam komunitas denim dan menurut beberapa orang yang memiliki antusiasme terhadap denim, Jepang merupakan negara yang memproduksi denim dengan kualitas terbaik dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Banyak pakar denim yang menganggap bahwa kain yang berasal dari Jepang adalah yang terbaik. Tetapi apa yang sebenarnya membuat denim dari Jepang lebih menonjol dibandingkan dengan Amerika, Italia atau bahkan Turki? Apakah semua itu hanyalah sebuah hype atau memang ada beberapa perbedaan yang memberikan denim dari Jepang sebuah keunikan tersendiri?

Sejujurnya, jawabannya tidak menentu. Tidak semua selvedge denim dibuat setara, sementara kebanyakan dari selvedge denim dibuat dengan kualitas tinggi tidak berarti bahwa hal tersebut akan menjamin bahwa denim akan secara otomatis memudar dengan cara yang berbeda, atau terpakai dengan baik dari waktu ke waktu. Denim yang diproduksi dengan mesin jahit Jepang memiliki variasi warna, berat dan tekstur yang cukup radikal. Dengan mempelajari cara bagaimana karakteristik yang berbeda mampu mempengaruhi denim’s aging, longevity dan appearance, kalian akan lebih mengerti jika ke depannya kalian ingin mencari denim yang paling tepat untuk kalian dan menilai kualitas dari suatu denim.


Tekstur

Denim yang berasal dari Jepang biasanya sering dibuat dengan menggunakan mesin jahit tua, nukan sebuah American Draper yang diimpor ke Jepang (seperti isu yang beredar). Ketika pada tahun 1920- penemuan Toyoda Model G merupakan kemajuan pesat dalam dunia mesin tenun. Mesin Toyoda membuat kain dalam jumlah yang sangat terbatas dengan proses penenunan yang cukup memakan waktu dibandingkan mesin modern. Sebaliknya, mesin modern memiliki proses yang cepat dan efisien serta membuat kain dengan presisi yang sempurna dan tingkat konsistensi yang tinggi. Permasalahannya adalah penggemar denim tidak menginginkan presisi, sebenarnya variasi dan flaws dari proses penenunan memberikan karakter yang berbeda kepada denim.

Ketika membandingkan sebuah contoh dari denim Jepang dengan sepasang jeans tipikal off-the-shelf, kalian akan langsung mencermati perbedaan dalam tekstur- kebanyakan jeans memiliki permukaan yang mulus, tetapi denim Jepang biasanya hairy dan agak kasar. Contohnya Pure Blue Japan dikenal dengan kainnya yang slubby. Faded Samurai denim memiliki tekstur yang lebih kompleks dan kasar. Sedangkan The Flat Head terkenal dengan heavy vertical fading-nya. Membuat tekstur seperti itu membutuhkan teknik khusus, bahkan beberapa merek merahasiakan cara mereka menenun, seperti Oni. Tetapi perlu diingat bahwa, hanya karena sebuah denim dibuat di Jepang tidak berarti bahwa denim tersebut lebih baik daripada denim lainnya.

Warna

Proses dyeing adalah elemen penting yang menyebabkan kain dari Jepang memiliki keunikan tersendiri. Jepang memiliki sejarah yang sangat kaya akan teknik textile dyeing, mulai dari ratusan tahun lalu, pembuatan kimono, sebuah teknik yang masih diadaptasi samapi saat ini seperti Kasuri Technique. Dengan demikian, denim Jepang dibuat dengan variasi teknik dyeing yang berbeda. 

Yang paling menarik dari denim Jepang adalah variasi warna dari satu merek ke merek lainnya. Dimana banyak sekali Western brands yang menggunakan warna Cone White Oak selvedge denim pada jeans mereka, hal ini mengindikasikan bahwa proses fading antara satu dengan yang lainnya memiliki tingkat kemiripan yang cukup tinggi. Sedangkan denim dari Jepang bisa jadi memiliki perbedaan yang dramatis dari satu merek ke merek lainnya, seperti Fullcount, Denime atau Warehouse yang unggul dalam memproduksi American-Style Denim dengan kesan vintage dan dengan warna keseluruhan yang cenderung lebih cerah. Beberapa merek seperti Tenryo, The Strike Gold dan Pure Blue Japan memproduksi dyed weft fabrics untuk memberikan keunikan fading, seperti abu-abu atau cokelat pudar. The Flat Head dan Eternal menggunakan warna yang sangat gelap dalam dyeing process untuk menciptakan denim yang berubah menjadi rich turquoise blue seiring dengan berjalannya waktu.

Berat

Sementara Jepang memproduksi banyak sekali lightweight fabrics, kebanyakan denim 20oz atau lebih, berasal dari Jepang. Jika dibandingkan, kebanyakan dari berat jenis-jenis denim lainnya berkisar antara 11 sampai dengan 14oz.

Sebenarnya berat adalah preferensi individual, heavyweight denim menambahkan unsur keunggulan durabilitas yang mungkin membuat hal itu menarik bagi kebanyakan orang. Namun demikian, hanya karena denim itu heavyweight, tidak berarti bahwa denim itu lebih awet daripada denim pada umumnya. Denim yang lebih berat memberikan tekanan yang lebih pada proses penjahitan, yang akan menyebabkan thread breakage pada kasus tertentu, terutama pada jeans dengan all-cotton stitching.

https://www.instagram.com/p/BiPDrs_nQas/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model dan jenis rok yang umum di gunakan oleh perempuan indonesia berdasarkan bentuknya

Aneka macam rok berdasarkan ukuran panjangnya

Ukuran standar celana yang umum digunakan di Indonesia